K’tut Tantri: Perempuan Revolusioner dari Nusa Damai (Bagian 2)

K’tut Tantri, Perempuan Asing Pejuang Revolusi Indonesia Kedatangan Jepang yang berhasil membombardir pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbour berdampak pada Belanda yang saat itu masuk dalam koalisi ABDACOM (American British dutch Australian Command). Jepang berhasil menduduki Indonesia bekas jajahan Belanda. Selain menerapkan propaganda 3A yakni Jepang pemimpin Asia, Jepang Pelindung Asia dan Jepang Cahaya […]

Continue Reading

K’tut Tantri: Perempuan Revolusioner dari Nusa Damai (Bagian 1)

Muriel Stuart Walker adalah nama asli dari K’tut Tantri. Perempuan kulit putih yang didapuk sebagai anak angkat raja Bali. Ia lahir pada 19 Februari 1898 di Glasgow Skotlandia, sedangkan nenek moyangnya dituduh sebagai penyihir dan dihukum dengan cara yang tidak manusiawi. K’tut Tantri dikenal sebagai anak angkat Raja Bangli yang bertahta bersamaan dengan menjelang tahun-tahun […]

Continue Reading

Mengenal Para Pionir Pers dari Sumatra

Dja Endar Moeda: Pelopor Perusahaan Pers Bumiputra di Sumatra

Dja Endar Moeda menunjukkan arti penting kepemilikan pers bagi kaum bumiputra agar bebas menyuarakan aspirasinya di ruang publik. Pada artikel sebelumnya telah dibahas riwayat Abdul Rivai, seorang jurnalis bumiputra yang menyebarluaskan kesadaran nasional kaum bumiputra melalui pers. Abdul Rivai tentu bukan satu-satunya orang Sumatra yang berprofesi sebagai jurnalis pada masa itu. Pada kurun waktu yang […]

Continue Reading

Mengenal Para Pionir Pers dari Sumatra

Abdul Rivai: Jurnalis Pelopor Kesadaran Nasional

“Gagasan Abdul Rivai dalam Bintang Hindia mendorong kemajuan kaum bumiputra yang menjadi inspirasi kemunculan kesadaran nasional Indonesia” Namanya mungkin belum setenar R.M. Tirto Adhisoerjo apalagi dr. Wahidin Soedirohoesodo. Meskipun demikian usahanya untuk mewujudkan kemajuan bagi kaum bumiputra tidak dapat dianggap remeh. Abdul Rivai nama tokoh tersebut. Ia merupakan jurnalis surat kabar Bintang Hindia yang sangat […]

Continue Reading

Rosihan Anwar Kepada Gie: Dia Tidak Tahu Berterima Kasih

Diskusi di Studiesclub memanas diantara keduanya. Bahkan setelah diskusi selesai, ketegangan di forum tersebut masih berlanjut di luar. Sampai-sampai ketika mereka bertemu tak terjadi saling sapa. Pada periode akhir Demokrasi Terpimpin, situasi politik di Jakarta makin memanas. Mahasiswa dan aparat militer terus bersitegang dengan pemerintahan Sukarno. Diskusi-diskusi mahasiswa semakin menjamur di berbagai kampus di Jakarta […]

Continue Reading

Peter Van Dongen: Mengenal Identitas Melalui Riset

Berdarah Indonesia, nenendanya berasal dari Ternate lantas kawin dengan seorang keturunan Tionghoa. Bertahun kemudian, berkat kisah sang bunda yang sempat mukim di Hindia, membikin komik berlatar Jawa & Selebes pada 1946. Risetlah yang membawanya pada pertemuan dengan kerabat jauh di pelosok Ternate. Sebuah buku tertangkap pandangan ketika tengah menyusuri Shoping Center, Yogyakarta, Ahad tiga pekan […]

Continue Reading

Soedjatmoko: Dokter, Diplomat, dan Peletak Dasar Historiografi Indonesia

14 Desember 1957, Universitas Gajah Mada (UGM) di Yogyakarta nampak lebih sibuk dari biasanya. Pada hari itu, sejumlah intelektual dari pelosok negeri berduyun-duyun menuju Universitas negeri pertama yang didirikan pasca kemerdekaan Indonesia tersebut. Kedatangan mereka merupakan bagian dari agenda pelaksanaan Seminar Nasional Sejarah pertama yang diselenggarakan di republik yang masih berumur sangat muda itu. Menurut […]

Continue Reading

Hakikat Islamisasi Nusantara dalam Pandangan Syed Muhammad Naquib al-Attas

Pada magnum opus yang berjudul Jaringan Ulama, Azyumardi Azra menuliskan satu tinjauan ulang mengenai Islamisasi di Nusantara. Dalam tinjauan tersebut, menariknya, ia menyantumkan satu teori Syed Muhammad Naquib al-Attas yang dianggap Azra sebagai “pembela tergigih “teori Arab” atau, sebaliknya, penentang terkeras “teori India”.” Di antara penolakan al-Attas adalah mengenai penemuan epigrafi (tulisan dalam nisan atau […]

Continue Reading

Sri Sultan Hamengkubuwono IX: Raja Unik nan Sederhana

“….Walaupun saya telah mengenyam pendidikan Barat yang sebenarnya, namun pertama-tama saya adalah dan tetap orang Jawa.” Kutipan di atas merupakan cuplikan serangkaian pidato progresif GRM Dorodjatun dalam penobatan sebagai Sri Sultan Hamengku Buwono IX di hadapan rakyat dan para pejabat Hindia-Belanda saat itu. Hal ini jelas mengejutkan pejabat Hindia-Belanda yang hadir karena Belanda sendiri ingin […]

Continue Reading